CERITA TENTANG USAHA SAYUR MAYUR IBU SUMARTINAH
Unknown
00.38
0
Ibu Sumartinah adalah anggota GEMI sejak 5 tahunan yang lalu. Rumah
tinggal Ibu Sumartinah berada di Kampung Kalangan, Umbulharjo,
Yogyakarta. Untuk sampai ke rumah Ibu Sumartinah, dari eks-Terminal
Umbulharjo ke arah utara, dan memasuki gang dan gang sempit. Keseharian
Ibu Sumartinah adalah sebagai ibu Rumah Tangga. Meski tergolong sudah
'sepuh', tetapi sebagai perempuan mandiri, ia menjalankan usahanya untuk
mencukupi kebutuhan keluarga.
Usaha yang dijalankannya adalah berjualan sayur mayur keliling dengan
menggunakan gerobak. Ia berjualan dari waktu dinihari sampai siang hari.
Rata-rata pedagang kelas menengah ke bawah, menjajakan makanannya.
Dalam kehidupan rakyat kecil jawa, terdapat sebuah petuah bijak
(kearifan lokal) yang dianut 'bangun pagi, biar rejeki tak dipathok
ayam'. Sebuah petuah, meski bernarasi 'mitos', tetapi pada kenyataan,
hal ini bersumber dari pengalaman kehidupan sehari-hari.
Sebagai pedagang kecil, modal adalah salah satu kebutuhan utamanya.
Modal adalah kebutuhan yang tiap kali diidamkan oleh para pengusaha
kecil yang dimiliki oleh kaum ibu, jika Tim GEMI, mengajak berdialog
dengan mereka secara langsung, tentang apa yang mereka inginkan. Lewat
GEMI, Ibu Sumartinah meminjam modal 800 ribu, sebagai modal untuk
membeli bahan-bahan dagangannya (berupa sayur mayur).
(Gerobak yang dipakai Ibu Sumartinah untuk berjualan sayur keliling)
Hasil dari usaha penjualan sayur mayur keliling ini, ia mendapatkan
hasil laba bersih lebih dari 500 ribu per hari. Relatif cukup membantu
biaya pengeluaran keluarganya, yang sebulan rata-rata mengeluarkan 1,5
juta rupiah, dengan tanggungan dua orang. Ke depan, ia berharap GEMI
dapat membantu memfasilitasi pelatihan Pemasaran Usaha, agar usaha
dagangannya cepat laris, dan mampu menghasilkan laba yang lebih banyak.