Select Menu

sponsor

sponsor
Select Menu

Favourite

SELAMAT HARI RAYA 'IDUL FITHRI 1437 H : TAQOBBALALLAHU MINNA WA MINKUM WA JA'ALANA MINAL 'AIDIN WAL FAIZIN

Layanan Kami

PELATIHAN

CERITA LAPANGAN

Berita GEMI

ARTIKEL GEMI

» » USAHAWAN KELAS MENENGAH JADI ANGGOTA GEMI??


Unknown 00.51 0



Ada banyak hal-hal unik yang biasa ditemukan di lapangan. Anggota Koperasi GEMI pada umumnya adalah ibu-ibu kelas menengah ke bawah. Tetapi tahu tidak ada seorang ibu usahawan yang punya beberapa pegawai tetapi masih pinjam uangnya di Koperasi untuk ngembangin usahanya?

Namanya Ibu Rustinah yang menjadi anggota GEMI sejak tahun 2007. Sejak usahanya berkembang, ia menaikkan angka pinjamannya. Kini, tak hanya laundry, tetapi juga mencakup usaha penjualan Tabung Gas dan Galon. Ia menamakan tempat usahanya dengan “Ros Laundry”. Kemungkinan usahanya berhasil karena letak tempatnya di pinggir jalan, dan relatif dekat dengan ibukota Kabupaten Gunungkidul, Wonosari.

Menurut Ibu Rustinah, usahanya kini sebenarnya dapat berkembang lebih maju lagi. Ia dapat melakukan “ekspansi” ke tempat lain misalnya. Tetapi, hal yang paling sulit menurutnya adalah mencari orang yang dapat dipercaya untuk mengembangkan bisnisnya. Karena menurutnya, mencari karyawan yang handal dan dapat dipercaya itu sangat lah sulit. Modal yang didapat dari GEMI untuk mengembangkan usahanya, menurutnya ‘nanggung’, karena ia lebih modal yang lebih besar lagi untuk mengembangkan usahanya.

Usaha Laundry ibu Rus relatif punya kendala yang kecil dibandingkan dengan jenis usaha anggota GEMI lainnya, jika ada kendala, kendalanya saat ini adalah belum adanya alat pengering, yang menurutnya adalah sebuah alat yang relatif mahal. Jika tidak ada alat pengering, maka jika musim hujan datang, maka akan repot, karena pengeringan dilakukan secara ‘alami’.


Dari hasil usaha ‘Ros Laundry’ ini, ia mendapatkan penghasilan bersih lebih dari 200 ribu per hari, dan mampu menyumbang sekitar 40% dari seluruh ekonomi keluarganya. Keadaan ekonominya sangat membaik, karena pemasukan sebesar dua kali lipat dari kebutuhan keseharian keluarga, yang “hanya” di atas 100.000 per hari.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama