TEMU GENERASI BINTANG - Semangat Menggapai Cita
Gemi Maal
21.58
0
Sejak kecil kita tentunya sering mendapat pertanyaan,
”Kalau besar nanti, cita-citanya ingin jadi apa?” Mungkin sebagian akan
menjawab ingin jadi dokter, pilot, guru, dan lain sebagainya. Lalu pernahkan
terpikir di benak kita, apa cita-cita anak-anak bangsa yang mungkin hidupnya
tak berpunya atau yang sudah ditinggal ayah atau ibunya, atau bahkan keduanya.
Mungkinkah mimpi itu hanya akan berakhir menjadi bunga tidur dan lama-lama
menjadi kabur sesaat setelah ia terbangun. Akankah pemandangan ini tak
merisaukan hati-hati kita yang mungkin masih disibukkan dengan harta-harta
dunia.
Siang itu selepas sholat Jumat, Gemi Maal mengadakan
pertemuan dengan para calon penerima donasi beastudi untuk yatim dalam Program
Gerakan Orang Tua Asuh Generasi Bintang. Acara tersebut diadakan di kantor
Kopsyah (Kopersi Syariah) Gemi cabang Gunungkidul. Dalam pertemuan kali ini,
kami mengadakan interview dengan para wali anak yatim dan juga melengkapi
berkas-berkas terkait anak yatim calon penerima beastudi. Dalam pertemuan wali
tersebut kami mampu mengetahui kondisi anak yatim dan keluarga wali secara
langsung.
Pertemuan wali Generasi Bintang |
Sementara itu, para anak calon penerima donasi
beastudi Generasi Bintang dikumpulkan di ruang terpisah. Dalam forum ini kami
mencoba mengeksplor dan memotivasi belajar anak-anak tersebut. Selain itu, kami
juga menggali apa sebenarnya cita-cita anak-anak setelah dewasa nanti. Beberapa
anak menjawab dengan percaya diri. Namun sebagian besar masih malu-malu dan tak
yakin dengan cita-citanya. Kami pun mencoba memotivasi anak untuk terus
bersekolah dan menuliskan cita-cita mereka agar dapat menjadi motivasi mereka saat
semangat turun atau malas belajar. Pertama-tama mereka masih sulit untuk
mengungkapkannya ke dalam tulisan. Namun akhirnya mereka pun bisa menuliskan
hingga menggambarkannya. Acara diakhiri dengan penyerahan tabungan dan beastudi
tunai kepada anak dan walinya.
Acara motivasi Generasi Bintang |
Selepas acara, Tim Gemi Maal berkumpul sejenak untuk
evaluasi. Dalam obrolan itu, kami menyadari berbagai hal. Pertama, melalui
interview dengan wali, kami menyadari bahwa kondisi anak-anak memang cukup memprihatinkan. Hal ini diperkuat saat
di forum banyak anak yang sulit mengungkapkan cita-citanya. Secara psikologis,
anak-anak memang terguncang dan kurang mendapatkan perhatian. Kedua, perlu
adanya pendampingan psikolog untuk memberi motivasi anak yang lebih intens
untuk terus belajar meskipun dalam keterbatasan.
Ke depannya, Gemi Maal punya harapan besar agar kelak
para generasi bintang tak takut untuk memiliki cita-cita yang tinggi, meskipun
dalam berbagai kondisi. Tentunya hal ini tidaklah mudah. Untuk itu, kami
mengajak bapak, ibu, dan saudara sekalian untuk ikut peduli dengan pendidikan
putra-putri generasi bintang dan bergabung menjadi bagian dari gerakan kami :)