Pelatihan Pengembangan Lembaga Keuangan Perempuan I
Unknown
03.48
0
Para Peserta Kegiatan Pelatihan Pengembangan LKP |
Pada Rabu, tanggal 28 Oktober 2015, YP2SU dan ASPPUK
mengadakan kegiatan yang dinamakan dengan “Pelatihan Penguatan Perempuan
Sortasi Melalui Pengembangan LKP (Lembaga Keuangan Perempuan)”. Pelatihan ini
diadakan di Desa Wahyuharjo, Kulonprogo, DIY. Acara ini menghadirkan narasumber
dari Koperasi GEMI, lembaga yang mempunyai pengalaman di bidang Keuangan
Perempuan. Narasumber tersebut adalah Ibu Esaputri Purwandari, Ibu Suny Amry
dan Sudartini.
Acara ini dimulai pada pukul 08.00 , dengan dimulai
pembukaan dari ASPPUK, diikuti dengan Workshop sesi I yang dibawakan oleh Ibu
Sudartini yang membawakan tema; “Analisa Pembiayaan”
---------
ANALISA PEMBIAYAAN
Analisa Pembiayaan disampaikan karena hal yang paling
penting dalam mengelola keuangan perempuan, sehingga uang dapat terus menerus
berputar. Karena yang dinamakan dengan “Analisa Pembiayaan” adalah suatu
kegiatan yagn dimaksudkan untuk meneliti sejauh mana permohonan dapat
dipertimbangkan dan disetujui. Dalam masalah simpan pinjam uang, hal yang
paling ditakuti oleh lembaga keuangan manapun, baik dalam skala besar atau
skala kecil, adalah masalah tunggakan utang.
Menurut Ibu Sudartini, sebelum uang dipinjamkan ke seseorang
untuk usaha, harus diselidiki dulu siapa calon peminjamnya. Apakah orangnya
punya pengalaman yang bagus dalam masalah simpan meminjam uang, ataukah menilai
seberapa tingkat kejujurannya. Karena banyak orang yang bermasalah dengan
komitmen peminjaman uang. Kedua yang perlu diperhatikan adalah untuk apa uang
pinjaman tersebut, dan menilai apakah uang yang dipinjamkan itu benar-benar
bisa dikembalikan atau tidak.
Untuk menilai apakah seseorang itu berhak mendapatkan
pinjaman atau tidak, adalah hal yang relatif sulit, karena harus ditunjang
dengan kapasitas dan pemahaman pengelola. Dalam masalah menilai seseorang layak
mendapat pinjaman atau tidak, Ibu Sudartini menyampaikan setidaknya meliputi 5
hal, yaitu;
1.
Karakternya. Seorang ibu hendaknya mengetahui
secara betul kepribadian calon peminjam. Hal itu bisa dilakukan dengan jalan
bertanya-tanya kepada orang lain. Jika tidak mengenalnya, maka kemungkinan
terjadi kesulitan pengembalian. Karena banyak orang yang punya track record
buruk dalam masalah pinjam meminjam, tetapi tetap melakukan peminjaman di
banyak tempat.
2.
Kapasitasnya. Seorang harus mengetahui betul
seberapa kapasitas atau kemampuan seseorang dalam mengelola keuangannya,
termasuk usahanya, sehingga ia tepat waktu (disipilin mengembalikan pinjaman). Ada
kalanya seseorang tersebut jujur, tetapi tak dapat mengelola keuanganya secara
bagus, sehingga ia kesulitan dalam mengembalikan pinjaman. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman
seseorang dalam emngelola keuangan usahanya.
3.
Modalnya. Seorang harus mengetahui seberapa kas,
omzet harian, dan prospek usaha dari calon peminjam, dinilai dulu kelayakan
usahanya, apakah ke depan prospektif atau tidak.
4.
Jaminannya. Dengan adanya jaminan, maka seorang
calon peminjam lebih termotivasi untuk mengembalikan pinjaman daripada tanpa
jaminan sama sekali. Sehingga ketika mau memberikan pinjaman, seorang ibu
hendaknya bertanya apa yang hendak dijadikan jaminan, jika calon peminjam tidak
dapat mengembalikan pinjaman. Makanya, harus ada perjanjian (akad) yang harus
disepakati kedua belah pihak, biar masalah dapat diselesaikan secara lebih
jelas. Dalam masalah jaminan, juga penting dilakukan penilaian terhadap obyek
jaminan. Apakah memang bener-bener valuable (barang yang benar-benar
bermanfaat) atau tidak. Menilai seberapa nilai barang jaminan (perkiraan
harga), dst.
5.
Kondisi ekonomi. Kondisi eksternal ekonomi
bangsa Indonesia, seperti terjadinya kenaikan harga-harga pasaran, inflasi, dan
sebagainya.
Selain dengan metode penyampaian materi, dalam sesi ini juga
dengan metode pembentukan kelompok, diskusi per kelompok, serta presentasi yang
dibawakan oleh masing-masing perwakilan kelompok, untuk maju ke depan
menjelaskan hasil diskusi kepada semua peserta yang hadir
---------
Acara selanjutnya adalah Ishoma (Istirahat, Sholat dan
Makan). Selepas ishoma, satu jam kemudian Dilanjutkan dengan workshop “Renstra”
atau REncana Strategis yang diisi oleh Ibu Sunny Amri.
PERENCANAAN STRATEGIS
Ibu Sunny Amry sedang membawakan tema "Perencanaan Strategis" |
Dalam sesi II ini Ibu Sunny Amri menjelaskan pentingnya Visi
dan Misi yang dimiliki oleh lembaga atau apapun organisasinya. Visi itu
menyangkut masalah mimpi, karena dari mimpi semuanya bermula. Dari mimpi harus
dimatangkan dengan perencanaan strategis.
Untuk memulai perencanaan strategis pelu mematangkan
pilihannya terlebih dahulu, terutama berdasarkan potensi yang dimilikinya. Karena
tak semua pilihan dan keinginan, dapat diraih secara mudah. Oleh karena itu
perencanaan strategis adalah suatu proses mengembangkan dan memelihara strategi
yang tepat antara tujuan dan kemampuan kelompok dengan peluang pemasaran yang
terus menerus berubah.
Dalam perencanaan strategis perlu dikembangkan target-target
selama beberapa tahun ke depan, atau membuat platform (rencana program) jangka
panjang, yang di brackrown dalam program-program kerja. Baik itu program kerja
tahunan, dan dari tahunan dibrackdown dalam program kerja bulanan. Sebelum membuat
platform perlu dibuat terlebih dahulu apa sih tujuan ideal dari organisasi/usaha
yang hendak kita bentuk.
Dengan adanya visi, akan mampu menjadikan organisasi daya
trik yang sangat kuat, untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Selain
menentukan visi, tapi juga misi, yang menekankan pada apa yang harus diemban,
dan yang dilakukan oleh pihak manajemen koperasi. Oleh karena itu untuk
menentukan visi dan misi, perlu melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan,
yaitu manajer, pengurus dan anggota, sert mitra, seperti birokrasi (seperti ;
aparat pedesaan) maupun akademisi.
Agar tujuan koperasi dapat terealisasi, maka tujuan tersebut
harus diterima oleh berbagai pihak dan memiliki fleksibilitas (mudah
disesuaikan dengan perubahan). Tujuan sebisa mungkin dapat terukur dengan indicator
(ukuran yang jelas dan dapat dinyatakan dengan angka). Untuk itu penting kiranya
untuk menentukan program kerja.
Yang dinamakan program kerja atau program kegiatan adalah
sekumpulan kegiatan-kegiatan nyata, yang sifatnya sistematis dan terpadu yang
dilakukan oleh koperasi, guna mencapai sasaran dan tujuan koperasi Jasa
keuangan yang telah ditetapkan. Tujuan atau sasaran yang dicapai adalah
meningkatkan kesejahteraan anggota, maka diperlukan planning kegiatan apa yang
sekiranya dilakukan ke depan agar kesejahteraan para anggotanya dapat lebih
baik.
Agar tujuan dapat tercapai dan realistis, maka perlu dilakukan
analisa, yang dikenal dengan analisa SWOT, Yaitu analisa mengukur kemampuan
diri (internal) maupun lingkungan (eksternal). Yaitu meliputi apa potensi yang
kita miliki, apa kelemahan yang ada pada diri kita, apa kesempatan yang
dimiliki oleh kita, apa halangan yang mungkin atau sangt mungkin terjadi ke
depan yang akan jadi aral dalam usaha kita untuk merealisasikan tujuan. Dari analisis
ini, kita menentukan pematangan rencana kegiatan.
Selain menentukan langkah apa yang hendak diambil (planning),
usaha apapun (termasukkoperasi) perlu memikirkan sisi marketing. Dengan cara
menetapkan pangsa pasar, atau sasaran. Agar produk (apa yang kita tawarkan),
sesuai dengan kebutuhan mereka. Atau mengatur produk agar mendapat tempat yang
jelas. Untuk menarik minat, maka perlu meningkatkan kualitas produk yang kita
hasilkan. Semakin berkualitas, maka semakin tinggi daya tarik pasar terhadap
produk yang kita hasilkan. Selain itu juga harus menentukan harga yang tepat,
jangan sampai terlalu murah, sehingga usaha kita tidak menghasilkan laba,
tetapi juga tidak terlalu mahal, sehingga pasar tidak merespon terhadap tawaran
kita. Hal yang menentukan lainnya, adalah kepada siapa dan dimana produk kita
tawarkan. Serta promosi atau tindakan yang ditemupuh untuk menawarkan barang
kepada pihak lainnya. Promosi bisa berupa penawaran langsung (direct
marketing), atau dengan cara membagi brosur, dan seabgainya.
Usaha apapun perlu mempertimbangkan banyak hal, seperti ; asset
yang dimiliki (seperti tanah, gedung, peralatan, dank as) yang dipunyai. SDM
yang akan melaksanakan kegiatan usaha, dana yang dibutuhkan, dan kinerja
organisasi. Menetapkan SDM sangat
penting, karena perlu dicari SDM yang unggul yang memiliki kriteria tertentu untuk menjalakan kegiatan operasional. Misalnya
masalah kepandaian, kejujuran dan loyalitas. Kepandaian diperlukan agar seorang
dapat memahami kinerja perusahaan (koperasi), kejujuran dan loyalitas tidak
kalah pentingnya.
Rencana Anggaran Biaya operasional operasi perlu disusun,
karena sebagai alat untuk memonitor kegiatan kelompok. Jangan sampai kegiatan
menghabiskan dana sulit terkendali. Segala sesuatu mestinya dapat dikontrol dan
dikalkulasi.
------
Dalam sesi tersebut, di tengah acara, pemateri memberikan
triks mengatasi kejenuhan para peserta dengan ice breaking. Yang diisi dengan
permainan Jika- Maka. Dalam sesi ini juga diisi dengan diskusi antar kelompok,
untuk membuat rencana program usaha. Menentukan usaha apa yang hendak mereka
laksanakan, berapa besar pembiayaannya, bagaimana strategi pemasarannya,
prediksi hasil dalam setahun atau bulanan.
Setelah materi ini, diisi oleh pemateri berikutnya di sesi
terakhir, yaitu dari Ibu Esaputri Purwandari yang membawakan tema “PENGEMBANGAN
USAHA”.
-----------------
PENGEMBANGAN USAHA
Ibu Esaputri Purwandari sedang membawakan materi "Pengembangan Usaha" |
Dalam sesi ini, Ibu Esaputri Purwandari menjelaskan
pengembangan usaha secara global, dari tahap pengenalan, pertumbuhan,
kedewasaan sampai penurunan. Pada tahap pengenalan, masyarakat belum lah
mengenal bagaimana usaha yang kita kembangkan. Oleh karena itu, butuh SDM yang
benar-benar mampu dalam memasarkannya atau mendistribusikan produk. Dalam tahap
ini, diperlukan biaya relatif tinggi untuk promosi. Begitu juga dengan
koperasi, pada tahap awal, masyarakat belum mengenal apa nama lembaga yang akan
kita dirikan, jenis usahanya apa, dan sebagainya. Baru ketika kita mengenalkan
siapa dan apa produk kita, mereka baru paham, lalu sebagian dari mereka
tertarik produk yang kita tawarkan.
Tahap selanjutnya yaitu tahap pertumbuhan. Pada tahap ini,
produk kita mulai dikenal dan diterima oleh masyarakat. Pada tahap ini
dimulailah tahap peningkatan kualitas. Karena jika tidak, banyak pesaing yang
bersaing dengan kita dalam meraih pelanggan (customer). Dalam iklim persaingan
yang biasa dalam usaha apapun, maka diperlukan pencarian sasaran pasar baru,
dan menunjukkan ciri khas yang berbeda dengan produk LKP lainnya. Ketika kita
eksis di tengah persaingan, dan relatif memenangkan persaingan pasar, maka
usaha menuju tahap berikutnya, yaitu tahap pendewasaan.
Pada usaha yang teah meningkat, maka mereka cenderung
mempertahankan pasar. Produk semakin berkembang, tetapi biaya juga ditingkatkan
untuk mempertahankan customer. Di sisi lainnya, mereka juga giat membutuhkan
modifikasi produk dan modifikasi sistem pemasaran. Jika tidak, maka akan
terjadi tahap penurunan.
Tahap penurunan ditandai dengan semakin lemahnya permintaan
kepada produk-produk ktia. Menurunnya omzet dan laba, karena pasar mulai jenuh,
produk dari pesaing semakin berkembang. Untuk mengatasi hal ini, harus terus
menerus melakukan inovasi produk terbaru.
----
Setelah selesai membawakan materinya, acara ini dilanjutkan
dengan penutupan, selesai pada pukul 16.00 sore. Acara selanjutnya akan
diselenggarakan pada Hari Jum’at pada tanggal 30 Oktober 2015, di tempat dan
waktu yang sama.